DEWASA AKANKAH TEPAT WAKTU?
Posted in
Label:
artikel semut
|
di
21.29
Tiba – tiba aku terfikir hal ini setelah melihat fenomena yang terjadi di sekitarku. Aku bukanlah orang yang berpengalaman dalam menulis namun aku mencoba untuk belajar menuangkan hasil pemikiranku. Saat aku menorehkan tinta ini umurku 15 tahun 9 bulan 24 hari, bukankah belum dewasa ? Namun aku berada di lingkungan ilmiah yang menuntutku berfikir kritis.
Kemarin aku mendengar kedua temanku membicarakan tentang pacar mereka. Salah satu dari mereka bercerita bahwa dia telah bertunangan dengan pacarnya bahkan dia telah menentukan tanggal pernikahannya. Aku terkejut setengah mati. Sementara sepengetahuanku pacarnya adalah kakak kelas kami satu sakolah. Mungkinkah sanggup menjadi imam temanku yang super cerewet ini?
Sejenak aku pening memikirkan temanku ini kemudian seorang temanku yang lain datang. Dia berubah penampilan hari ini jilbabnya panjang menutup sebagian besar tubuhnya. Aku menatapnya aneh padahal aku sendiri juga berjilbab. Dia mengucapkan salam kemudian menunduk dan memilih duduk di pojok kelas jauh dari para teman laki – laki. Hatiku bergejolak dan kuputuskan untuk menghampiri dia, dengan hati – hati aku melontarkan pertanyaan yang ada dibenakku. Dia menceritakan bahwa manusia hidup hanyalah untuk mengabdi pada Tuhan dan inilah yang harus dilakukan jika kita mau masuk surga. Sambil menunjukan bulletin dan majalah islam dari sebuah organisasi islam yang tergolong ekstrim,dia membujukku untuk mengikuti jalannya mirip sales kosmetik yang sering datang ke rumah. Aku merinding dengan semua kata – kata yang keluar dari mulutnya. Apakah tidak ada tempat bagiku untuk masuk surga tanpa melakukan itu? Bukankah Islam itu berdasarkan AL-quran dan hadist ?
Keanehan bertambah saat temanku seorang kristiani membaca injil keras – keras saat istirahat. Aku yang tidak pernah membaca injil menjadi bingung. Saat aku bertanya dia menjawab ‘GOLD,GLORY,GOSPEL’. Apakah tahun 2010 masih belaku moto hidup itu?
Pertanyaan demi pertanyaan hadir dari teman – temanku, aku sendiri bingung memikirkan nasibku haruskah memilih jalan itu. Aku memang belajar mendewasakan diri tetapi aku belum siap jika harus melakukan hal yang aneh. Bukankah aku baru duduk di bangku kelas sepuluh sekolah menengah atas? Masih banyak hal yang dapat aku lakukan untuk mengisi waktuku seperti belajar, membaca novel, menulis puisi atau berolah raga ringan. Itu semua menenangkan tanpa harus tampil aneh dan menyiksa hidup kita sendiri. Tetapi sekali lagi aku tetap anak menjelang dewasa yang sudah mengerti hak azazi tidak akan aku melarang mereka. Hanya aku akan menbiarkan mereka bahagia dalam jalan yamh mereka pilih. Teman jalani hidupmu dengan pilihanmu, jangan ragu memilih jalurmu aku tetap disini mendukungmu sebagai sahabat.
Orang – orang dewasa di sekitarku, aku mohon jangan pernah apatis terhadap kami. Bersikaplah baik dan terbuka pada kami yang membutuhkan bimbinganmu. Ini sangat berat untuk dijalani sendiri serta sangat kejam bila di lalui tanpa panutan.
Belajar dewasa atau dewasa sebelum waktunya? Simpulkanlah sendiri itu hak kalian!
Kemarin aku mendengar kedua temanku membicarakan tentang pacar mereka. Salah satu dari mereka bercerita bahwa dia telah bertunangan dengan pacarnya bahkan dia telah menentukan tanggal pernikahannya. Aku terkejut setengah mati. Sementara sepengetahuanku pacarnya adalah kakak kelas kami satu sakolah. Mungkinkah sanggup menjadi imam temanku yang super cerewet ini?
Sejenak aku pening memikirkan temanku ini kemudian seorang temanku yang lain datang. Dia berubah penampilan hari ini jilbabnya panjang menutup sebagian besar tubuhnya. Aku menatapnya aneh padahal aku sendiri juga berjilbab. Dia mengucapkan salam kemudian menunduk dan memilih duduk di pojok kelas jauh dari para teman laki – laki. Hatiku bergejolak dan kuputuskan untuk menghampiri dia, dengan hati – hati aku melontarkan pertanyaan yang ada dibenakku. Dia menceritakan bahwa manusia hidup hanyalah untuk mengabdi pada Tuhan dan inilah yang harus dilakukan jika kita mau masuk surga. Sambil menunjukan bulletin dan majalah islam dari sebuah organisasi islam yang tergolong ekstrim,dia membujukku untuk mengikuti jalannya mirip sales kosmetik yang sering datang ke rumah. Aku merinding dengan semua kata – kata yang keluar dari mulutnya. Apakah tidak ada tempat bagiku untuk masuk surga tanpa melakukan itu? Bukankah Islam itu berdasarkan AL-quran dan hadist ?
Keanehan bertambah saat temanku seorang kristiani membaca injil keras – keras saat istirahat. Aku yang tidak pernah membaca injil menjadi bingung. Saat aku bertanya dia menjawab ‘GOLD,GLORY,GOSPEL’. Apakah tahun 2010 masih belaku moto hidup itu?
Pertanyaan demi pertanyaan hadir dari teman – temanku, aku sendiri bingung memikirkan nasibku haruskah memilih jalan itu. Aku memang belajar mendewasakan diri tetapi aku belum siap jika harus melakukan hal yang aneh. Bukankah aku baru duduk di bangku kelas sepuluh sekolah menengah atas? Masih banyak hal yang dapat aku lakukan untuk mengisi waktuku seperti belajar, membaca novel, menulis puisi atau berolah raga ringan. Itu semua menenangkan tanpa harus tampil aneh dan menyiksa hidup kita sendiri. Tetapi sekali lagi aku tetap anak menjelang dewasa yang sudah mengerti hak azazi tidak akan aku melarang mereka. Hanya aku akan menbiarkan mereka bahagia dalam jalan yamh mereka pilih. Teman jalani hidupmu dengan pilihanmu, jangan ragu memilih jalurmu aku tetap disini mendukungmu sebagai sahabat.
Orang – orang dewasa di sekitarku, aku mohon jangan pernah apatis terhadap kami. Bersikaplah baik dan terbuka pada kami yang membutuhkan bimbinganmu. Ini sangat berat untuk dijalani sendiri serta sangat kejam bila di lalui tanpa panutan.
Belajar dewasa atau dewasa sebelum waktunya? Simpulkanlah sendiri itu hak kalian!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "DEWASA AKANKAH TEPAT WAKTU?"
Posting Komentar